Gandeng Kominfo, VNL Bangun 2500 Desa Digital

Salah satu masalah krusial di pedesaan adalah keterbatasan sarana komunikasi berbasis digital. Itu tak lepas dari sulitnya medan serta jarak satu desa ke tempat lainnya.

Misalnya saja terkait konektivitas selular. Hingga kini, hanya beberapa operator yang mampu menjangkau desa-desa pelosok. Padahal, ketika penduduk desa mendapat akses informasi yang cepat, maka hal ini bisa mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat di sana.

Berangkat dari hal itu, Vihanna Networks Limited (VNL), penyedia peralatan dan telekomunikasi berbasis asal India, memperkenalkan teknologi komunikasi digital untuk wilayah pedesaan. Mereka diketahui sudah membuat program Desa Digital, yang bertujuan mengkoneksikan desa-desa terpencil dan terluar, agar bisa terkoneksi.

Direktur Pengembangan Bisnis Vihaan Networks Ltd, Karun Kapil mengatakan, Desa Digital bertujuan untuk memberikan pertumbuhan ICT (Information and Communication Technology) dengan menghadirkan konektivitas selular ke wilayah yang sulit dijangkau.

Karun mengatakan, sama seperti negara-negara berkembang lainnya, ada ribuan desa di Indonesia yang masih kesulitan dalam menyediakan jaringan telekomunikasi bagi warganya.

Faktornya beragam, mulai dari medan yang sulit hingga faktor cuaca yang kerap mengganggu bahkan merusak jaringan infrastruktur telekomunikasi di daerah tersebut.

“Sekitar 8000 desa masih terbengkalai jaringan (telekomunikasinya),” ujar Karun dalam keterangannya kepada awak media acara ICT Expo India-ASEAN di Jakarta. di Jakarta, kemarin (6/12).

Karun menjamin bahwa inovasi teknologi VNL menjawab permasalahan-permasalah di atas. Sebab, teknologi VNL mampu bertahan dalam kondisi cuaca apapun. Hal itu ditundang dengan kemudahan melakukan instalasi jaringannya.

“Tak perlu ruang yang besar. Plug n play, kemudian kami juga mengadopsi soal cell (tenaga surya). Baterainya bisa bertahan sampai 72 jam. Artinya ketika tidak matahari, baterainya ini bekerja. Sementara dalam kondisi normal, cahaya matahari akan otomatis mengisi baterai,” jelas dia.

“Intinya, VNL ini seperti penguat sinyal. Kami tinggal mengoptimalkan BTS-BTS di Indonesia. Termasuk kerja sama dengan operator- operator seluler,” tambahnya.

Dari sisi pemerintah, Karun mengungkapkan bahwa VNL telah menjalin kerja sama dengan Kementerian Telekomunikasi dan Informatika (Kemenkominfo). Yakni, penyediaan jaringan teknologi VNL di sekitar 2500 desa.

“Sebelumnya kami juga sudah membuat 33 desa digital bersama salah satu provider. Untuk yang lainnya masih dalam tahapan pembicaraan, belum bisa diungkap ke publik,” ungkapnya.

ResQMobil, Teknologi Deteksi Korban Bencana

Sementara, Kepala Pendiri VNL, Rajiv Mehrotra, mengatakan, VNL juga memiliki ResQMobil, yang memberikan solusi dalam membantu operasi pencarian dan penyelamatan ketika bencana terjadi.

“Mudah dibawa, sesuai untuk tanggap darurat di lokasi yang terkena bencana. Alat ini telah dirancang untuk bekerja dalam berbagai kondisi termasuk bencana alam seperti gempa bumi, badai, banjir dan tsunami,” lanjut dia.

Rajiv menjelaskan, ResQMobil membantu dengan cepat menyiapkan jaringan seluler mandiri untuk penanggap pertama, pencarian, dan penyelamatan, melalui pelacakan lokasi warga sipil yang terkubur dan terluka.

“Termasuk sekumpulan informasi di seluruh teknologi dan platform untuk membantu memberikan otoritas informasi yang dapat ditindaklanjuti. Ini adalah solusi paling efektif untuk penanganan bencana yang terjadi akhir-akhir ini.

Sumber : https://www.jawapos.com/read/2017/12/07/173103/gandeng-kominfo-vnl-bangun-2500-desa-digital

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *